Jumat, 11 Oktober 2013

Anatomi Mangga (Mangifera indica)



Mangga ( Mngifera indica )
 
 
Disusun Oleh Kelompok 2 :

                1.      Emilda Novianti                 201110070311012
                2.      Windi Agustiyan                201110070311013
                3.      Yuliana Putri Susanti          201110070311022
                4.      Ahmad Najmul Abidin       201110070311036
                5.      Riko Wahyu Awaludin       201110070311048

BIOLOGI IV A



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan Praktikum Anatomi Tumbuhan yang berjudul Mengidentifikasi Anatomi Mangga ( Mangifera indica ) ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Ketua jurusan biologi, Ibu Dra. Sri Wahyuni M.Kes
2.      Kepada dosen pembimbing, Ibu Dra. Elly Purwanti, M.P
3.      Kepada Asisten Laboratorium Biologi, khususnya kepada saudari Arindi Ningtyas, S.Pd
4.      Kedua orang tua dan keluaraga yang telah memberikan doa dan semangat dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
5.      Teman-teman serta semua pihak yang mendukung penulis dalam menyelesaikan lapora praktikum ini.
Akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 22 Juni 2013                                                             
       
             Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ...............................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
        1.      Latar Belakang .................................................................................  1
        2.      Rumusan Masalah ............................................................................  2
       3.      Tujuan Penelitian .............................................................................  2
       4.      Manfaat Penelitian ...........................................................................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 Pengertian Mangga ( Mangifera indica ) ........................................  3
2.2 Klasifikasi Mangga ( Mangifera indica ) ........................................  3
2.3 Struktur Morfologi Akar .................................................................  3
2.4 Struktur Morfologi Batang .............................................................  4
2.5 Struktur Morfologi Daun ................................................................  4
2.6 Struktur Morfologi Bunga ..............................................................  4
2.7 Struktur Morfologi Buah ................................................................  5
2.8 Struktur Morfologi Biji ...................................................................  5
BAB III METODOLOGI DAN DATA PENGAMATAN .........................  6
3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................  6
3.2 Cara Kerja .......................................................................................  6
3.3 Tabel Pengamatan Anatomi Mangga ( Mangifera indica ) .........   6
BAB IV PEMBAHASAN ...........................................................................    8
             4.1  Anatomi Akar (Radix) .....................................................................  8
            4.2  Anatomi Batang ( Caulis) ................................................................  9
             4.3  Anatomi Daun ( Folios ) ..................................................................  11
            4.4  Anatomi Bunga ( Flos ) ...................................................................  12
            4.5  Anatomi Buah .................................................................................   12
            4.6  Anatomi Biji ( Semen ) ...................................................................   13
BAB V PENUTUP ......................................................................................   14
           5.1  Kesimpulan ......................................................................................  14
          5.2  Saran ................................................................................................   14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................    15
  


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dasar-dasarilmubotani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu dengan dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah hukum-hukum dasar  mengenai dunia tumbuh-tumbuhan. Cabang ilmu botani, misalnya anatomi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan, baru berkembang dengan penemuan  mikroskop oleh Leuwenhoek. Dan pada saat ini dengan sudah ditemukannya mikroskop elektron yang sangat tinggi pembesarannya (10000 x) dan “phrase contrast microscopeyang dapat membuat bagian hidup terlihat secara kontras maka terbukalah lapangan yang masih sangat luas bagi para ahli anatomi terlebih-lebih para cytologist (Napitupulu, 1982).
Tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga posisidaun, melakukan fotosintesis (terutama pada tumbuhan herba yang batangnya tidak berkayu), mentransfer zat-zat mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder yang telah selesai dibuat, dan menyimpan zat-zat makanan (Fried danHademenos, 2007).
Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga, dan buah ; dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan ; jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas kebawah ; menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan (Tjitrosoepomo, 2007).
Dari latar belakang tersebut menunjukkan bahwa anatomi akar, batang, daun, buah, buah dan biji dapat memberikan kontribusi dalam taksonomi tumbuhan. Oleh karena itu diharapkan dalam penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat sesuai pengamatan yang dilakukan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah struktur anatomi mangga ( Mangifera indica )
2.      Apa sajakan bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga ( Mangifera indica )

1.3  Tujuan Penelitian
1         .       Mengetahui Struktur Anatomi Mangga ( Mangifera indica )
2         .       Mengidentifikasi bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga 
             (Mangifera indica )

1.4  Manfaat Penelitian
1.      Mahasiswa dapat mengetahui struktur anatomi mangga ( Mangifera indica )
2.      Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga ( Mangifera indica )


BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1  Pengertian Mangga ( Mangifera indica )
Mangga (Mangifera indica), adalah buah yang berasal dari India, Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknnya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, Sebab buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (Anonymous, 2011).

2.2  Klasifikasi Mangga ( Mangifera indica )
Kingdom              : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom         : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi         : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas             : Rosidae
Ordo                     : Sapindales
Famili                   : Anacardiaceae
Genus                   : Mangifera
Spesies                 : Mangifera indica L.  ( Anonymous, 2012 )

2.3  Struktur Morfologi Akar
Struktur morfologi akar tersusun dari akar primer, akar skunder, rambut akar, ujung kar dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung akar dan berumur pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorbsi mineral dan air dari dalam tanah.
Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung kar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam, yang didalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu, yang tidak mudah tembus oleh ujung akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat kokok sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan akar menembus tanah.

2.4  Struktur Morfologi Batang
Batang tumbuhan herba umumnya mempunyai ciri-ciri : lunak, berwarna hijau, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batang kecil, dan berumur pendek. Batang tumbuhan berkayu umumnya mempunyai ciri-ciri : berbatang keras, tebal, berwarna cokelat, dan berumur panjang.

2.5  Struktur Morfologi Daun
Daun umunya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau, tetapi beberapa daun ada yang berbentuk jarum seperti pada pinus dan berbentuk sisik atau duri seperti pada kaktus. Daun ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Daun yang lengkap mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Daun yang tidak lengkap tidak mempunyai satu atau dua bagian tersebut. Pada umunya tumbuhan mempunyai daun tidak lengkap, contohnya daun mangga ( Mangifera indica ).

2.6  Struktur Morfologi Bunga
Bunga majemuk yang berkarang terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabaang utama ini mempuanyi banyak cabang, disebut cabang dua. Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5, demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Kepala putik berwarna kemerah merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada serbuk sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik

2.7  Struktur Morfologi Buah
Buah tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Pada buah yang sudah masak, jaringan kulit buahnya bersatu, sedangkan pada buah yang sudah masak, kulit buah dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu : epikarp (lapisan luar) yang keras, mesokarp (lapisan tengah) tebal dan berdaging, dan endokarp (lapisan dalam) berupa selaput tipis. Buah yang didalamnya terdapat biji berfungsi sebagai embrio tumbuhan.

2.8  Struktur Morfologi Biji
Biji terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi didalam bakal buah. Bakal buah dibedakan menjadi dua, yaitu bakal biji yang terbungkus oleh daun buah, seperti biji mangga, rambutan, salak, dan bakal biji yang tidak terbungkus oleh daun buah, seperti pada pakis haji.

                                                           




BAB III
METODOLOGI DAN DATA PENGAMATAN

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1.      Kaca benda
2.      Kaca preparat
3.      Mikroskop
4.      Pisau
5.      Kuvet
6.      Beaker glass
7.      Kamera
3.1.2 Bahan
1.      Mangga ( Mangifera indica )
2.      Safranin
3.      Air

3.2  Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menghidupkan mikroskop yang sudah tersambung dengan arus listrik
3.      Memotong bagian akar, batang, daun, buah, biji secara melintang
4.      Meotong bagian bunga secar membujur, karena pada bunga tidak ditemukan polen.
5.      Mengamati anatomi dan bagiannya di bawa kaca preparat
6.      Mengambil gambar seseuai hasil pengamatan

3.3  Tabel Pengamatan Anatomi Mangga
No.
Organ Tumbuhan
Bagian
1.
Akar

1.      Korteks
2.      Xilem
3.      Floem
4.      Eksodermis 
5.      Endodermis
6.      Kambium
2.
Batang

1.      Xilem
2.      Floem
3.      Lapisan epidermis
4.      Jaringan kortek
5.      Kambium
3.
Daun



1.      Jaringantiang
2.      Sarungmestom
3.      Xilem
4.      Floem
5.      Kloroplas
6.      Jaringan epidermis bawah
7.      Jaringan epidermis atas
8.      Stomata
4

1.      Bakal buah
2.      Tangkai putik

5.
Buah

1.      Eksocarpium
2.      Mesocarpium
3.      Endocarpium
6.
Biji


1.      Bentuk sel heksanagonal




BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Anatomi Akar ( Radix)
Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu korteks, xilem, floem, eksodermis , endodermis, kambium.
1.      Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk cadangan makanan.
2.      Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
3.      Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
4.      Eksodermis 
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis, dapat menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin atau lignin, yang disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih, berupa sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam saja.
5.      Endodermis
Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan garam-garam minerala dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk seperti pita yang disebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel, sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma.
6.      Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.

4.2  Anatomi Batang ( Caulis )
1.      Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
2.      Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
3.      Lapisan epidermis
Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang. Epidermis mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Dinding sel luar sangat tebal dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur rapat dan tidak ada ruang antar sel. Pada irisan melintang sel sel tampak berbentuk hampir empat persegi panjang. Fungsi epidermis terutama dalam membatasi kecepatan proses transpirasi dan melindungi jaringan yang terletak di bawahnya dari kerusakan mekanik dan dari organisme yang menyebabkan penyakit.
4.      Jaringan kortek
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk cadangan makanan. Daerah yang terletak langsung setelah epidermis adalah korteks. Lapisan terdalam korteks adalah endodermis , yang dikenal juga sebagai sarung tepung. Endodermis terdiri atas selapis sel yang mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak butir tepung. Seringkali pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang paling mudah ialah melalui keberadaan butir butir teping tersebut.
5.      Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.

4.3  Anatomi Daun ( Folios )
1.      Jaringantiang (Palisade)
Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis. Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah tempat berlangsungnya fotosintesis.
2.      Sarung mestom
Sarung mestom merupakan jaringan pengangkut dua dan berfungsi membantu jaringan pertama yaitu xylem dan floem.
3.      Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
4.      Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
5.      Kloroplas
Kloroplas adalah tempat fotosintesis terjadi pada organisme autotrophic seperti tanaman. Di dalam kloroplas adalah klorofil, yang menangkap sinar matahari. Kemudian, dengan kombinasi air dan karbon dioksida, cahaya diubah menjadi glukosa, di mana ia kemudian digunakan oleh mitokondria untuk membuat molekul ATP (ATP juga diproduksi selama fotosintesis di dalam kloroplas). Klorofil dalam kloroplas adalah apa yang memberi warna hijau tanaman mereka.
6.      Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Epidermis dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus oleh air sehingga berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada epidermis daun celah-celah yang diapit oleh sel penjaga. Celah-celah tersebut disebut sebagai stomata (mulut daun), yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar dengan rongga udara pada jaringan bunga karang.

4.4  Anatomi Bunga ( Flos )
1.      Bakal buah
Bakal buah atau yang sering disebut ovarium adalah bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Di dalam bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji (ovulum), yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi.
2.      Tangkai putik
Tangkai putikmerupakan tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan pertumbuhannya.

4.5 Anatomi Buah
Pada pengamatan anatomi buah mangga terdapat 3 lapisan yaitu :
       1.      Eksokarpium merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat sehingga tidak mudah ditembus air
        2.      Mesokarpisum merupakan lapisan tengah yang tebal dan banyak rongga udara sehingga menjadi ringan dan dapat mengapung diair
3.      Endokarpium merupakan lapisan dalam yang kuat dan keras sebagai pelindung embrio

4.5  Anatomi Biji ( Semen )
       1.      Lembaga
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
       2.      Putih lembaga
Putih lembaga adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.
       3.      Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
4.      Bentuk Sel Heksagonal merupakan bentuk yang cocok untuk perencanaan dan desain system seluler karena mendekati bentuk lingkaran bentuk yang iseal area coverage, tanpa gap dan overlap dengan sel heksagonal yang lain.


BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasasarkan hasil praktikum anatomi tumbuhan pada mangga (Mangifera indica) dengan organ tumbuhan : akar, batang, daun, bunga, buha, dan biji terdapat bagian-bagian seperti :
1.      Akar : korteks, xilem, floem, eksodermis, endodermis, kambium
2.       Batang : Xilem, floem, lapisan epidermis, jaringan kortek, kambium
3.      Daun : Jaringantiang, sarungmestom, xylem, floem, kloroplas, jaringaan epidermis
4.      Bunga : tangkai putik dan bakal buah
5.      Buah : eksocarpium, mesocarpium, endocarpium
6.      Biji : lembaga, putih lembaga, kulit biji

4.2 Saran
Sebaiknya waktu penelitian ditambah supaya bagian lain dari anatomi tumbuhan mangga dapat dicari seperti bagian aksesorisnya (trikoma, benda-benda ergastik dan lainya)


DAFTAR PUSTKA

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press.  Bandung.
Hademenos, J.G., 2007. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua.            Erlangga. Jakarta.
Napitupulu, J.A. 2009. Anatomi Tumbuhan. USU Press. Medan.
Napitupulu, J.A., 1982. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Fakultas Pertanian             Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tjitrosoepomo, G., 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Anonymous. 2013. Anatomi Batang (Online) http://andi personalblog.blogspot.com Diakses 21 Juni 2013
Anoymous. 2010. Anatomi Mangga (Online) http://www.scribd.com/doc/50942450/ Diakses 21 Juni 2013
Anonymous. 2012. Klasifikasi Mangga. (Online) http://www.plantamor.com Diakses 21 Juni 2013
Anoymous. 2011. Manfaat  Buah Mangga. (Online) http://bakulatz.wordpress.com Diakses 22 Juni 2013
Anonymous. 2012. Struktur dan fungsi akar tumbuhan. (Online) http://danialprasko.blogspot.com Diakses 22 Juni 2013
Anonymous. 2010. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan- xilem (Online) http://www.crayonpedia.org/mw/Diakses 22 Juni 2013