Cicak
(Hemidactylus frenatus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Order : Squamata
Family : Gekkonidae
Genus : Hemidactylus
Species : Hemidactylus frenatus (Schneider, 1792)
Tujuan
Untuk
mengetahui mengapa daging cecak bisa sebagai obat penyakit kulit pada binatang
peliharaan yakni penyakit kurap pada anjing.
Defenisi
Cecak atau cicak atau dalam bahasa latin lebih dikenal dengan
sebutan Hemidactylus frenatus merupakan
hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Mereka memanjat tembok
rumah untuk mencari serangga dan tertarik pada cahaya lampu. Cecak berwarna
abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman dan ada cecak
yang berbintik-bintik hitam. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 cm. Cecak sama
dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Jenis cecak
Cecak
ada banyak jenisnya. Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis
(spesies) yang sering ditemui. Yakni:
1. Cecak
tembok (Cosymbotus platyurus), yang
kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh
pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati
di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di
sisi perut dan di belakang kaki.
2. Cecak
kayu (Hemidactylus frenatus), yang
bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa
duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai
tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu
seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah
dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
3. Cecak
gula (Gehyra mutilata), bertubuh
lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging.
Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari
butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan
tenggelam di gelas kopi kita. ( Wikipedia bahasa Indonesia)
Kandungan daging cecak
Dalam tubuh cecak terdapat enzim yang unik. Cecak mampu
melakukan reproduksi bagian tubuhnya sendiri, misalnya menumbuhkan ekornya yang
putus. Enzim khas itu akan terangsang keluar saat si cecak meronta-ronta
disiksa atau ketika dipotong. Khasiat cecak sebagai obat, menurut seorang ahli
pengobatan Cina Hembing Wijayakusuma, sebenarnya sudah dikenal di Cina sejak
beberapa puluh tahun lalu. Semula cecak untuk pengobatan TBC. Berdasarkan
laporan Medical Chinese Report tahun 1965. TBC yang merupakan penyakit peyebab
virus dapat di sembuhkan oleh enzim ini maka untuk jamur akan lebih mudah
dissembuhkan. ( majalah tempo )
Pembahasan
Jamur Dermatophytes termasuk kedalam kerajaan fungi sebagai
makhluk hidup eukariotik maka enzim yang terkandung di dalam tubuh cecak dapat
melawan sel eukariotik pada jamur dermatophyte, jamur ini dapat meneyerang
manusia dan hewan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap
seekor anjing yang terinfeksi jamur dermatophytes atau yang sering disebut sebagai
penyakit kurap selama jangka waktu 8 hari penulis telah memberikan cecak
sebanyak tiga ekor setiap harinya, dengan jumlah dua puluh empat ekor cecak
maka didapatkan hasil yang diharapkan yakni adanya angsuran pada bagian tubuh
anjing yang terinfeksi jamur dermatophytes. Dimana sebelumnya pada bagian tubuh
anjing yang terserang jamur tersebut terdapat kulit yang meradang, menyebabkan
gatal-gatal dan seperti terbakar parah, adanya luka yang merah dan bersisik.
Maka setalah penulis memberikan cecak tersebut kepada anjing membuahkan hasil,
yakni luka yang memerah sudah mulai sembuh dan sisik pada bagian kulitnya sudah
terlepas. Hanya tinggal menunggu waktu penumbuhan bulu anjing yang rontok
akibat jamur dan tidak terlihat lagi anjing menggaruk lukanya tersebut.
Cecak dapat memutuskan ekornya sendiri jika dalam keadaan
terdesak untuk menipu makhluk hidup yang ingin memangsanya. Namun ekornya dapat
tumbuh kembali karena cecak memiliki enzim yang digunakan untuk menumbuhkan
kembali ekornya yang terputus. Enzim ini akan keluar apabila cecak tersebut di
sakiti, misalnya ketika ekornya putus maka enzim itu akan keluar dan
memperbaiki sel-sel ekornya dan ekor cecak dapat tumbuh kembali. Cecak pernah
digunakan di China pada tahun 1965 sebagai obat penyakit TBC. Penyakit TBC
disebabkan oleh virus tubercolosis. Virus adalah parasit obligat yang
menginfeksi sel makhluk hidup. Virus yang terbungkus oleh membran menginfeksi
sel-sel eukariotik menyatu dengan plasma inang melepaskan inti nukleoproteinnya
ke dalam sel eukariotik. Maka nukleoprotein virus menggantikan peran sel
eukariotik sehingga virus yang menguasai sel tersebut dinetralisir oleh enzim
yang terdapat pada daging cecak, enzim itu memperbaiki sel eukariotik dan
fungsinya melawan virus sehingga sel eukariotik kembali mengambil perannya
sendiri.
Penyakit kurap yang di sebabkan oleh jamur Dermatophytes menyebabkan bulu pada
anjing rontok, kulit yang meradang, menyebabkan gatal-gatal dan seperti
terbakar parah, adanya luka yang merah dan bersisik. Anjing terlihat sering
menggarut luka akibat jamur Dermatophytes yang menyerangnya. Jamur
dermatophytes termasuk dalam kerajaan fungi, fungi merupakan makhluk hidup
eukariotik maka enzim yang terkandung di dalam tubuh cecak dapat melawan sel
eukariotik pada jamur dermatophytes.
Pemberian cecak kepada anjing termasuk susah karena penciuman
hewan ini sangat tajam, dan cecak bukanlah makanan anjing, walaupun anjing
hewan pemakan daging. Maka disini penulis mencari cara lain agar anjing
tersebut mau memakan cecak tersebut yakninya di bakar dan dicampurkan ke dalam
makanannya. Jenis cecak yang tidak memiliki bintik-bintik hitam dan tubuh yang
transparan ini di tangkap, karena cecak banyak keluar malam hari untuk mencari
makan maka cecak di tangkap pada malam hari sebanyak tiga ekor perhari.
Siangnya cecak dibakar di sabut kelapa setelah matang cecak tersebut
dicampurkan kedalam makanan anjing sehingga anjing tersebut memakan cecak itu.
Dalam jangka waktu 8 hari telah diberikan dua puluh empat
ekor cecak, tiga ekor setiap harinya. Seharusnya cecak diberikan kepada makhluk
hidup yang terinfeksi jamur dermatophytes mentah-mentah karena enzim tadi masih
akan lebih banyak aktif dalam tubuh cecak.
Kesimpulan
Ternyata dalam daging
cecak terdapat enzim yang sangat berguna baik bagi tubuh cecak sendiri maupun
untuk mahkluk hidup lainnya, pada cecak enzim itu di gunakan untuk menumbuhkan
kembali ekornya yang putus. Enzim ini dapat memperbaiki kerusakan pada sel-sel
anjing (sel eukariotik ) yang di sebabkan oleh infeksi jamur dermatophytes.
Jamur yang tinggal di dalam sel anjing yang di infeksinya akan di serang (
fagosit ) oleh sel darah putih anjing .