Mangga ( Mngifera indica )
Disusun Oleh Kelompok 2 :
1. Emilda
Novianti 201110070311012
2. Windi
Agustiyan 201110070311013
3. Yuliana
Putri Susanti 201110070311022
4. Ahmad
Najmul Abidin 201110070311036
5. Riko
Wahyu Awaludin 201110070311048
BIOLOGI IV A
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan Praktikum Anatomi Tumbuhan yang berjudul Mengidentifikasi Anatomi Mangga ( Mangifera indica ) ini
dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ketua
jurusan biologi, Ibu Dra. Sri Wahyuni M.Kes
2. Kepada
dosen pembimbing, Ibu Dra. Elly Purwanti, M.P
3. Kepada
Asisten Laboratorium Biologi, khususnya kepada saudari Arindi Ningtyas, S.Pd
4. Kedua
orang tua dan keluaraga yang telah memberikan doa dan semangat dalam
mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
5. Teman-teman
serta semua pihak yang mendukung penulis dalam menyelesaikan lapora praktikum
ini.
Akhirnya saya menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, 22 Juni 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................. i
DAFTAR
ISI
............................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
........................................................................... 1
1. Latar
Belakang ................................................................................. 1
2. Rumusan
Masalah
............................................................................ 2
3. Tujuan
Penelitian ............................................................................. 2
4. Manfaat
Penelitian ........................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1
Pengertian Mangga ( Mangifera indica
) ........................................ 3
2.2
Klasifikasi Mangga ( Mangifera indica
) ........................................ 3
2.3
Struktur Morfologi Akar ................................................................. 3
2.4
Struktur Morfologi Batang ............................................................. 4
2.5
Struktur Morfologi Daun ................................................................ 4
2.6
Struktur Morfologi Bunga .............................................................. 4
2.7
Struktur Morfologi Buah ................................................................ 5
2.8
Struktur Morfologi Biji ................................................................... 5
BAB
III METODOLOGI DAN DATA PENGAMATAN ......................... 6
3.1
Alat dan Bahan ............................................................................... 6
3.2
Cara Kerja ....................................................................................... 6
3.3
Tabel Pengamatan Anatomi Mangga (
Mangifera indica ) ......... 6
BAB
IV PEMBAHASAN ........................................................................... 8
4.1 Anatomi
Akar (Radix) ..................................................................... 8
4.2 Anatomi
Batang ( Caulis) ................................................................ 9
4.3 Anatomi
Daun ( Folios ) .................................................................. 11
4.4 Anatomi
Bunga ( Flos ) ................................................................... 12
4.5 Anatomi
Buah ................................................................................. 12
4.6 Anatomi
Biji ( Semen ) ................................................................... 13
BAB
V PENUTUP ...................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan
...................................................................................... 14
5.2 Saran
................................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA
................................................................................. 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar-dasarilmubotani
modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu dengan dapat dijelaskannya
hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan cara melakukan percobaan
dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah hukum-hukum dasar
mengenai dunia tumbuh-tumbuhan. Cabang ilmu botani, misalnya anatomi yaitu
ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan,
baru berkembang dengan penemuan mikroskop oleh Leuwenhoek. Dan pada saat ini
dengan sudah ditemukannya mikroskop elektron
yang sangat tinggi pembesarannya (10000 x) dan “phrase contrast microscope”
yang dapat membuat bagian hidup terlihat secara kontras maka terbukalah lapangan
yang masih sangat luas bagi para ahli anatomi terlebih-lebih para cytologist
(Napitupulu, 1982).
Tubuh tumbuhan
terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga posisidaun, melakukan fotosintesis
(terutama pada tumbuhan herba yang batangnya tidak berkayu), mentransfer zat-zat
mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder yang telah selesai dibuat,
dan menyimpan zat-zat makanan (Fried danHademenos, 2007).
Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian
tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga, dan buah ; dengan percabangannya
memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang
sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat
dalam posisi yang paling menguntungkan ; jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan
dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas kebawah
; menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan (Tjitrosoepomo, 2007).
Dari latar belakang tersebut
menunjukkan bahwa anatomi akar, batang, daun, buah, buah dan biji dapat
memberikan kontribusi dalam taksonomi tumbuhan. Oleh karena itu diharapkan dalam
penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat sesuai pengamatan yang
dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
struktur anatomi mangga ( Mangifera
indica )
2. Apa
sajakan bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga ( Mangifera indica )
1.3 Tujuan Penelitian
1 . Mengetahui
Struktur Anatomi Mangga ( Mangifera
indica )
2 . Mengidentifikasi
bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga
(Mangifera indica )
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa
dapat mengetahui struktur anatomi mangga ( Mangifera
indica )
2. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji
pada mangga ( Mangifera indica )
BAB
II
TINJAUN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Mangga (
Mangifera indica )
Mangga
(Mangifera indica), adalah buah yang berasal dari India, Mangga memiliki banyak
varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknnya terdapat 2.000 jenis mangga di
dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga
memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, Sebab buah ini mengandung zat-zat
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (Anonymous, 2011).
2.2 Klasifikasi Mangga (
Mangifera indica )
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Sapindales
Famili :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies :
Mangifera indica L. ( Anonymous,
2012 )
2.3 Struktur Morfologi Akar
Struktur
morfologi akar tersusun dari akar primer, akar skunder, rambut akar, ujung kar
dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung akar dan
berumur pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis
akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorbsi mineral dan air
dari dalam tanah.
Tudung akar
(kaliptra) melindungi ujung kar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak.
Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam, yang didalamnya
terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu, yang tidak
mudah tembus oleh ujung akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat
menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat kokok sekalipun. Tudung
akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan akar menembus
tanah.
2.4 Struktur Morfologi Batang
Batang tumbuhan
herba umumnya mempunyai ciri-ciri : lunak, berwarna hijau, jaringan kayunya
sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batang kecil, dan berumur pendek.
Batang tumbuhan berkayu umumnya mempunyai ciri-ciri : berbatang keras, tebal,
berwarna cokelat, dan berumur panjang.
2.5 Struktur Morfologi Daun
Daun umunya
berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau, tetapi beberapa daun ada yang
berbentuk jarum seperti pada pinus dan berbentuk sisik atau duri seperti pada
kaktus. Daun ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Daun yang lengkap
mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tangkai daun (petioles), dan helaian
daun (lamina). Daun yang tidak lengkap tidak mempunyai satu atau dua bagian
tersebut. Pada umunya tumbuhan mempunyai daun tidak lengkap, contohnya daun
mangga ( Mangifera indica ).
2.6 Struktur Morfologi Bunga
Bunga majemuk
yang berkarang terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama.
Setiap cabaang utama ini mempuanyi banyak cabang, disebut cabang dua. Bunga
mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan
berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5, demikian juga mahkota bunga
terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Benang
sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan
yang lainnya steril. Kepala putik berwarna kemerah merahan dan akan berubah
warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan
kepada serbuk sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik
2.7 Struktur Morfologi Buah
Buah tersusun atas biji, daging buah, dan kulit
buah. Pada buah yang sudah masak, jaringan kulit buahnya bersatu, sedangkan
pada buah yang sudah masak, kulit buah dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu :
epikarp (lapisan luar) yang keras, mesokarp (lapisan tengah) tebal dan
berdaging, dan endokarp (lapisan dalam) berupa selaput tipis. Buah yang
didalamnya terdapat biji berfungsi sebagai embrio tumbuhan.
2.8 Struktur Morfologi Biji
Biji terbentuk
dari hasil pembuahan yang terjadi didalam bakal buah. Bakal buah dibedakan
menjadi dua, yaitu bakal biji yang terbungkus oleh daun buah, seperti biji
mangga, rambutan, salak, dan bakal biji yang tidak terbungkus oleh daun buah,
seperti pada pakis haji.
BAB
III
METODOLOGI
DAN DATA PENGAMATAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Kaca
benda
2. Kaca
preparat
3. Mikroskop
4. Pisau
5. Kuvet
6. Beaker
glass
7. Kamera
3.1.2 Bahan
1. Mangga
( Mangifera indica )
2. Safranin
3. Air
3.2 Cara Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Menghidupkan
mikroskop yang sudah tersambung dengan arus listrik
3. Memotong
bagian akar, batang, daun, buah, biji secara melintang
4. Meotong
bagian bunga secar membujur, karena pada bunga tidak ditemukan polen.
5. Mengamati
anatomi dan bagiannya di bawa kaca preparat
6. Mengambil
gambar seseuai hasil pengamatan
3.3 Tabel Pengamatan Anatomi Mangga
No.
|
Organ Tumbuhan
|
Bagian
|
|
1.
|
Akar
|
1.
Korteks
2.
Xilem
3.
Floem
4.
Eksodermis
5.
Endodermis
6.
Kambium
|
|
2.
|
Batang
|
1.
Xilem
2.
Floem
3.
Lapisan epidermis
4.
Jaringan kortek
5.
Kambium
|
|
3.
|
Daun
|
1.
Jaringantiang
2.
Sarungmestom
3.
Xilem
4.
Floem
5.
Kloroplas
6.
Jaringan epidermis bawah
7.
Jaringan epidermis atas
8.
Stomata
|
|
4
|
1.
Bakal buah
2.
Tangkai putik
|
||
5.
|
Buah
|
1.
Eksocarpium
2.
Mesocarpium
3.
Endocarpium
|
|
6.
|
Biji
|
1.
Bentuk sel heksanagonal
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Anatomi Akar ( Radix)
Struktur dalam akar tersusun atas
jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan secara berurutan dari lapisan
terluar sampai lapisan paling dalam yaitu korteks, xilem, floem, eksodermis , endodermis,
kambium.
1.
Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas
beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang
antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat
disebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan
berfungsi untuk cadangan makanan.
2.
Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun
dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan
trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup
tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut,
sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai
kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari
dalam tanah ke daun.
3.
Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan
parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel
pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh
tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem
terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan
bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan
bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta
hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem
berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
4.
Eksodermis
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan
dengan epidermis, dapat menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung
suberin atau lignin, yang disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis
sel atau lebih, berupa sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam
saja.
5.
Endodermis
Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan
garam-garam minerala dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis
terdapat bagian yang berbentuk seperti pita yang disebut pita kaspari. Pita
kaspari berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui
dinding sel, sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma.
6.
Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada
tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan
sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan
tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus
(felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium hanya
ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
4.2 Anatomi Batang ( Caulis )
1. Xilem
Xilem merupakan
jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun
utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan
penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.
Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup
dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga
sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut
air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
2. Floem
Pada prinsipnya,
floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda,
yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga
dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur
penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate)
berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang
serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula,
asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
3. Lapisan
epidermis
Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang.
Epidermis mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Dinding sel
luar sangat tebal dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur rapat dan tidak
ada ruang antar sel. Pada irisan melintang sel sel tampak berbentuk hampir
empat persegi panjang. Fungsi epidermis terutama dalam membatasi kecepatan
proses transpirasi dan melindungi jaringan yang terletak di bawahnya dari
kerusakan mekanik dan dari organisme yang menyebabkan penyakit.
4. Jaringan
kortek
Korteks merupakan lapisan yang
tersusun atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Didalam korteks
terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas.
Korteks terdapat disebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel
parenkima dan berfungsi untuk cadangan makanan. Daerah yang terletak langsung
setelah epidermis adalah korteks. Lapisan terdalam korteks adalah endodermis ,
yang dikenal juga sebagai sarung tepung. Endodermis terdiri atas selapis sel
yang mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak butir tepung. Seringkali
pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang paling mudah ialah melalui
keberadaan butir butir teping tersebut.
5. Kambium
Kambium adalah
lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan
bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada
batangdan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua
kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh
(vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae.
4.3 Anatomi Daun ( Folios )
1. Jaringantiang (Palisade)
Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel
berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan
palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi
fotosintesis. Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa
lapis yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga
pada jaringan inilah tempat berlangsungnya fotosintesis.
2. Sarung mestom
Sarung mestom
merupakan jaringan pengangkut dua dan berfungsi membantu jaringan pertama yaitu
xylem dan floem.
3. Xilem
Xilem merupakan
jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun
utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan
penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.
Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup
dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga
sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Xilem berperan
mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
4. Floem
Pada prinsipnya,
floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda,
yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga
dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur
penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate)
berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang
serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula,
asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
5. Kloroplas
Kloroplas adalah
tempat fotosintesis terjadi pada organisme autotrophic seperti tanaman. Di
dalam kloroplas adalah klorofil, yang menangkap sinar matahari. Kemudian,
dengan kombinasi air dan karbon dioksida, cahaya diubah menjadi glukosa, di
mana ia kemudian digunakan oleh mitokondria untuk membuat molekul ATP (ATP juga
diproduksi selama fotosintesis di dalam kloroplas). Klorofil dalam kloroplas
adalah apa yang memberi warna hijau tanaman mereka.
6. Jaringan
epidermis
Jaringan
epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Epidermis
dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus oleh air sehingga
berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada epidermis daun celah-celah yang
diapit oleh sel penjaga. Celah-celah tersebut disebut sebagai stomata (mulut
daun), yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan
udara luar dengan rongga udara pada jaringan bunga karang.
4.4 Anatomi Bunga ( Flos )
1. Bakal buah
Bakal buah atau
yang sering disebut ovarium adalah bagian putik yang membesar, dan biasanya
terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Di dalam bakal buah terdapat calon biji
atau bakal biji (ovulum), yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat
tertentu dalam bakal buah tadi.
2. Tangkai putik
Tangkai putikmerupakan tangkai penghubung
antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian
rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju
bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya
yang akan dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan
pertumbuhannya.
4.5 Anatomi Buah
Pada pengamatan anatomi buah mangga
terdapat 3 lapisan yaitu :
1.
Eksokarpium merupakan lapisan terluar
yang tipis, licin mengkilap dan kuat sehingga tidak mudah ditembus air
2.
Mesokarpisum merupakan lapisan tengah
yang tebal dan banyak rongga udara sehingga menjadi ringan dan dapat mengapung
diair
3.
Endokarpium merupakan lapisan dalam yang
kuat dan keras sebagai pelindung embrio
4.5 Anatomi Biji ( Semen )
1. Lembaga
Lembaga
adalah calon tumbuhan baru, yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah
biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
2. Putih
lembaga
Putih
lembaga adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi
tempat cadangan makanan bagi lembaga.
3. Kulit
biji
Kulit
biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada
umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas
dua lapisan sebagai berikut.
4.
Bentuk
Sel Heksagonal merupakan bentuk yang cocok untuk perencanaan dan desain system
seluler karena mendekati bentuk lingkaran bentuk yang iseal area coverage,
tanpa gap dan overlap dengan sel heksagonal yang lain.
BAB
V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasasarkan hasil
praktikum anatomi tumbuhan pada mangga (Mangifera
indica) dengan organ tumbuhan : akar, batang, daun, bunga, buha, dan biji
terdapat bagian-bagian seperti :
1.
Akar : korteks, xilem, floem,
eksodermis, endodermis, kambium
2. Batang
: Xilem, floem, lapisan epidermis, jaringan kortek, kambium
3.
Daun : Jaringantiang, sarungmestom, xylem, floem, kloroplas, jaringaan epidermis
4.
Bunga : tangkai putik dan bakal buah
5.
Buah : eksocarpium, mesocarpium, endocarpium
6.
Biji : lembaga, putih lembaga, kulit
biji
4.2 Saran
Sebaiknya waktu penelitian ditambah supaya bagian
lain dari anatomi tumbuhan mangga dapat dicari seperti bagian aksesorisnya
(trikoma, benda-benda ergastik dan lainya)
DAFTAR
PUSTKA
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan
Edisi Ketiga. Gadjah Mada University
Press. Bandung.
Hademenos, J.G., 2007. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua. Erlangga.
Jakarta.
Napitupulu, J.A. 2009. Anatomi
Tumbuhan. USU Press. Medan.
Napitupulu, J.A., 1982. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Tjitrosoepomo,
G., 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Anonymous. 2013. Anatomi Batang (Online) http://andi personalblog.blogspot.com Diakses 21 Juni 2013
Anoymous.
2010. Anatomi Mangga (Online) http://www.scribd.com/doc/50942450/
Diakses 21 Juni 2013
Anonymous.
2012. Struktur dan fungsi akar tumbuhan. (Online) http://danialprasko.blogspot.com
Diakses 22 Juni 2013
Anonymous.
2010. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan- xilem (Online) http://www.crayonpedia.org/mw/Diakses
22 Juni 2013